Emas SEA Games Andrian – Tenis selalu menjadi gairah Andrian Raturandang, terlebih jika bisa membawa nama baik bangsa. Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk Indonesia. Mengingat kembali masa aktifnya di era 1990-an, Raturandang menorehkan tinta emas dalam sejarah tenis nasional.
Prestasi paling membanggakan di level senior adalah saat ia menduduki peringkat 1 di Indonesia secara berturut-turut dari tahun 1996 hingga 2000. Jauh sebelum itu, di level junior, Raturandang juga tak kalah bersinar. Ia pernah menjadi juara dunia ganda bersama Sebastian Da Costa saat usianya baru 14 tahun. Ia memimpin tim Indonesia menembus tujuh besar Kejuaraan Beregu World Youth Cup 1992, yang kini dikenal sebagai Fed Cup atau Davis Cup Junior.
Baca Juga : Erick Thohir Beri Semangat di Latihan Timnas U-23 Indonesia Jelang ASEAN U-23 Championship 2025
Salah satu momen tak terlupakan adalah ketika ia menyumbang poin krusial untuk meraih emas beregu putra SEA Games 1997. Saat itu, Raturandang bermain sebagai tunggal kedua. Ia mengenang, “Sebenarnya saya tidak terlalu diharapkan untuk meraih poin, tetapi pada kenyataannya saya justru harus memenangi laga.”
Emas SEA Games Andrian
Format nomor beregu putra di SEA Games adalah best of three, terdiri dari dua pertandingan tunggal dan satu pertandingan ganda. Pelatih menargetkan Suwandi meraih kemenangan di tunggal pertama, tetapi ia justru kalah dari pemain tunggal pertama Thailand. Ini membuat beban ada di pundak Raturandang. Ia harus menghadapi lawan berat, Paradorn Srichaphan.
Tekanan yang dirasakannya saat itu berlipat ganda. “Yang pertama saya harus menang melawan Paradorn, karena kalau saya kalah berarti Indonesia kalah,” jelasnya. Tekanan kedua datang dari tribun penonton GBK yang “benar-benar full tumpah ruah,” memenuhi setiap sudut lapangan.
Meski demikian, Raturandang berhasil mengatasi tekanan dan mengalahkan Paradorn Srichaphan. Kemenangan ini membuka jalan bagi Bonit Wiryawan/Sulistyo Wibowo yang kemudian mengalahkan ganda Thailand di partai terakhir, mengunci gelar juara bagi Indonesia.
Sayangnya, Andrian Raturandang gagal meraih emas di nomor perorangan pada SEA Games 1997. Ia mengungkapkan bahwa cedera menjadi penghalang. “Dalam masa pemulihan ada cara pemijatan yang salah sehingga membuat paha saya terluka, sampai keluar nanah,” ungkapnya. Ia menegaskan, “Ini bukan alasan ya, tetapi itu memang terjadi dan saya merasa terganggu ketika bermain melawan Paradorn.” Alhasil, meskipun ia berhasil mengalahkan Paradorn di nomor beregu, Paradorn justru membalas kekalahan di nomor perorangan.
Baca Selengkapnya : Marquez Masih Dicemooh Fans Italia di Mugello